Cerita.co.id melaporkan rencana besar revitalisasi tambak di Pantura. Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, mengumumkan proyek ambisius senilai Rp26 triliun untuk merevitalisasi 20.000 hektare tambak pada tahun ini. Pendanaan masif ini akan disalurkan oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, guna meningkatkan produktivitas budidaya perikanan nasional.
Trenggono menekankan potensi investasi yang sangat menjanjikan dari revitalisasi tambak-tambak yang saat ini tidak produktif. Investasi tersebut tidak hanya mencakup perbaikan infrastruktur tambak, tetapi juga pembangunan fasilitas penunjang seperti gudang penyimpanan dan lemari pendingin untuk menjaga kualitas hasil panen. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan daya tahan hasil tambak dan menjamin kesegaran produk hingga sampai ke konsumen.
Proyek revitalisasi ini merupakan tahap awal dari rencana jangka panjang. Pemerintah menargetkan revitalisasi 78.550 hektare tambak di Pulau Jawa hingga tahun 2027. Rinciannya, 20.000 hektare pada 2025, 30.000 hektare pada 2026, dan 28.550 hektare pada 2027. Target tersebut tersebar di empat provinsi, yakni Banten (1.800 hektare), Jawa Barat (34.500 hektare), Jawa Tengah (15.250 hektare), dan Jawa Timur (27.000 hektare).
Related Post
Dengan peningkatan produktivitas yang ditargetkan mencapai 130 ton per hektare per siklus, revitalisasi ini diproyeksikan menghasilkan total produksi 6,1 juta ton dengan nilai produksi mencapai Rp162,24 triliun. Proyek ini bukan hanya sekadar meningkatkan produksi perikanan, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional dan perekonomian Indonesia. Pemerintah berharap proyek ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor perikanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Leave a Comment