Cerita.co.id, Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun hingga akhir kuartal III 2025, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi mengingat kondisi pasar batu bara global yang sedang tidak bersahabat. Perusahaan tambang pelat merah ini juga membukukan EBITDA sebesar Rp3,6 triliun, dengan margin EBITDA mencapai 11%.
Di tengah tekanan harga batu bara yang terus merosot, PTBA mampu menunjukkan ketangguhannya dengan mencatatkan pertumbuhan produksi sebesar 9% secara tahunan (YoY), yang juga diikuti dengan peningkatan realisasi penjualan sebesar 8%. Namun, penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 6% tak terhindarkan, seiring dengan penurunan indeks harga batu bara Newcastle (NCI) sebesar 22% dan ICI-3 sebesar 16% YoY.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini diraih berkat upaya perseroan dalam mempertahankan kinerja operasional yang solid, serta menjaga profitabilitas melalui peningkatan efisiensi biaya dan optimalisasi portofolio pasar domestik. Hal ini tercermin dari pertumbuhan volume produksi dan penjualan yang tetap positif, serta realisasi belanja modal (capex) yang mendukung keberlanjutan operasi dan proyek logistik strategis.

Related Post
Hingga kuartal III 2025, realisasi capex PTBA telah mencapai 41% dari target tahunan, atau sekitar Rp3,0 triliun. Sementara itu, pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp31,3 triliun, meningkat 2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun volume penjualan meningkat, pelemahan harga batu bara global tetap memberikan dampak signifikan pada harga jual rata-rata PTBA.








Tinggalkan komentar