BLT Rp900 Ribu Jadi Jurus Ampuh Dongkrak Ekonomi?

Dana Sulistiyo

BLT Rp900 Ribu Jadi Jurus Ampuh Dongkrak Ekonomi?

Cerita.co.id, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimis bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp900.000 yang digelontorkan kepada 35 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan menjadi katalisator utama dalam mendongkrak konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2025. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang mencapai titik nadir dalam 14 tahun terakhir, di luar masa pandemi.

Febrio Nathan Kacaribu, Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, menjelaskan bahwa BLT ini secara khusus menyasar empat desil terbawah masyarakat, kelompok yang memiliki kecenderungan konsumsi tambahan (marginal propensity to consume) sangat tinggi. "Artinya, jika kita memberikan tambahan Rp900.000, mereka akan langsung membelanjakan setidaknya 90 persen dari jumlah tersebut," ujar Febrio dalam konferensi pers APBN Kita.

BLT Rp900 Ribu Jadi Jurus Ampuh Dongkrak Ekonomi?
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Dengan total anggaran mencapai Rp31,95 triliun, Kemenkeu meyakini bahwa BLT ini akan segera dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga memberikan dampak signifikan pada komponen konsumsi Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal IV-2025. "(BLT Rp900.000) ini akan menjadi konsumsi di masyarakat dan dampaknya akan terlihat pada bagian konsumsi PDB kita di kuartal keempat," imbuh Febrio.

COLLABMEDIANET

Keyakinan Kemenkeu dalam mempercepat penyaluran BLT muncul di tengah laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengindikasikan adanya pelemahan daya beli masyarakat. Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, mengungkapkan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya mencapai 4,89 persen secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal III-2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal II-2025 (4,96 persen YoY) dan kuartal III-2024 (4,91 persen YoY), sehingga memerlukan intervensi strategis untuk memulihkan momentum pertumbuhan ekonomi.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar