Cerita.co.id, Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyiapkan gebrakan baru untuk mendongkrak perekonomian nasional. Kebijakan insentif makro akan resmi berlaku mulai 1 Desember 2025, dengan fokus utama mempercepat aliran kredit perbankan dan menciptakan lapangan kerja baru yang lebih luas.
Menurut Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, insentif ini akan diberikan secara khusus kepada bank-bank yang proaktif menyalurkan kredit ke sektor-sektor padat karya. Sektor-sektor ini dinilai memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran. "Kita akan memberikan insentif likuiditas kepada perbankan yang menyalurkan kreditnya kepada sektor-sektor yang sifatnya labour intensive (padat karya)," jelasnya usai acara Rapimnas Kadin di Jakarta, Senin (1/12/2025).
Destry menekankan bahwa penciptaan lapangan kerja akan menjadi kunci utama dalam menentukan kondisi makroekonomi Indonesia di tahun 2026. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 283 juta jiwa, mayoritas berada di usia produktif, potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia sangat besar. Oleh karena itu, BI berharap kebijakan insentif ini dapat mendorong para pelaku usaha untuk membuka lebih banyak lapangan kerja dan menyerap angkatan kerja yang saat ini masih menganggur.

Related Post
Langkah ini diharapkan dapat memberdayakan potensi anak-anak muda dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dengan terserapnya angkatan kerja yang besar, daya beli masyarakat akan meningkat, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Kebijakan ini menjadi sinyal positif bagi dunia usaha dan diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif.









Tinggalkan komentar