Informasi mengenai keberadaan debt collector (DC) lapangan pada pinjaman online (pinjol) syariah kerap menimbulkan pertanyaan. Berbeda dengan citra negatif yang melekat pada beberapa pinjol konvensional, pinjol syariah yang sesuai prinsip agama Islam, menawarkan mekanisme peminjaman yang lebih transparan dan etis. Namun, apakah hal ini berarti sepenuhnya bebas dari petugas penagihan lapangan? Cerita.co.id telah merangkum informasi terkait hal ini.
Baca Juga
Secara umum, pinjol syariah menawarkan beberapa keunggulan. Biaya dan persyaratan pinjaman biasanya lebih jelas, mengurangi potensi kesalahpahaman. Prinsip syariah yang dipegang teguh juga memberikan rasa nyaman bagi peminjam. Namun, keberadaan DC lapangan tetap mungkin terjadi. Perlu ditekankan bahwa praktik penagihan pada pinjol syariah idealnya berpedoman pada etika dan prinsip syariah, menghindari tindakan intimidatif atau agresif yang seringkali dilakukan oleh DC pinjol konvensional.
Mekanisme pinjol syariah sendiri didasarkan pada prinsip jual beli atau sewa, menghindari unsur riba. Hal ini memungkinkan peminjam memperoleh dana tanpa melanggar aturan agama. Fungsi debt collector dalam sistem ini pun berbeda. Mereka berperan sebagai penghubung antara peminjam dan lembaga pemberi pinjaman, dengan pendekatan yang lebih humanis dan mengedepankan komunikasi yang baik. Jika terjadi tunggakan, upaya penagihan dilakukan secara persuasif dan sesuai koridor hukum serta agama. Jadi, meskipun DC lapangan mungkin ada, pendekatannya sangat berbeda dengan praktik yang sering dijumpai pada pinjol konvensional. Penting bagi calon peminjam untuk memilih platform pinjol syariah yang terpercaya dan terdaftar resmi untuk meminimalisir risiko.
Tinggalkan komentar