Cerita.co.id – Sektor logistik Indonesia tengah menghadapi masalah serius yang perlu segera diatasi oleh pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Infrastruktur jalur logistik yang belum memadai di seluruh wilayah menjadi salah satu kendala utama.
"Saat ini jalur logistik di Indonesia pada jalan nasional baru dimiliki oleh Pulau Sumatera dan Pulau Jawa," ungkap Ketua Umum Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Hedy Rahadian.
Kemacetan yang merajalela juga menjadi momok menakutkan. Waktu pengiriman terhambat, biaya logistik melonjak, dan kerugian ekonomi pun tak terhindarkan. Bank Dunia memperkirakan kerugian akibat kemacetan mencapai 4 miliar Dolar AS, setara dengan 0,5% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Masalah lain yang tak kalah pelik adalah maraknya truk Over Dimension Over Load (ODOL). Survei Ditjen Bina Marga 2017-2022 menunjukkan lebih dari 50% kendaraan ODOL beroperasi di jalanan.
"Banyak jalan kita dalam keadaan rusak ya, ini masalah ODOL ini sampai sekarang enggak selesai," tegas Mantan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR.
Ketiga masalah ini menjadi PR berat bagi pemerintahan baru. Jika tak segera ditangani, sektor logistik Indonesia akan semakin terpuruk dan berdampak buruk bagi perekonomian nasional.
Tinggalkan komentar