Sumber Cerita.co.id melaporkan, Chery Automobile, produsen mobil terbesar China, siap mengambil langkah berani: IPO di Hong Kong. Targetnya fantastis: USD 1,2 miliar (Rp 19,2 triliun), menempatkan valuasi perusahaan di angka USD 23 miliar (Rp 368 triliun). Namun, langkah ini sarat risiko. Industri otomotif China tengah menghadapi perang harga domestik dan proteksionisme global yang meningkat.
Di pasar domestik, Chery justru menang telak. Penjualan domestik tahun lalu melonjak 56%, jauh melampaui pertumbuhan industri (3,1%). Kunci suksesnya? Penjualan mobil listrik dan hybrid yang melesat lebih dari tiga kali lipat, plus peningkatan penjualan mobil konvensional.
Tantangan terbesar justru datang dari luar negeri. Meksiko, importir utama mobil China, menaikkan tarif impor hingga 50%. Rusia, pasar ekspor terbesar Chery tahun lalu, menerapkan "biaya daur ulang" yang memberatkan. Akankah valuasi tinggi Chery mampu mengatasi badai ini? Investor dunia tengah menyaksikan.
Tinggalkan komentar