Cerita.co.id, JAKARTA – Sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) menunjukkan minat besar untuk mendapatkan alokasi dana pemerintah yang dikelola oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Dana senilai Rp200 triliun tersebut, yang saat ini masih berada di Bank Indonesia (BI), sebelumnya telah disalurkan kepada bank-bank Himbara pada tahap pertama. Kini, BPD berupaya untuk mendapatkan bagian dari dana tersebut guna memperkuat permodalan dan meningkatkan penyaluran kredit di daerah.
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, mengungkapkan bahwa beberapa BPD telah secara langsung menyampaikan ketertarikan mereka kepada Menteri Keuangan Purbaya. Di antara bank-bank tersebut adalah Bank Jakarta, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).

"Bank Jatim kemarin sudah berbicara dengan Pak Menteri, Bank Jakarta juga. Bahkan, kalau tidak salah, Bank BJB juga tertarik. Nanti kita akan lihat proposalnya," ujar Febrio dalam acara Media Gathering APBN 2026, Kamis (9/10/2025). Pemerintah akan melakukan evaluasi mendalam terhadap proposal yang diajukan oleh masing-masing bank daerah sebelum memutuskan alokasi dana.

Related Post
Febrio menekankan bahwa pemerintah memiliki tiga pertimbangan utama dalam menyalurkan dana tersebut. Pertama, keamanan dana negara menjadi prioritas utama. Kedua, dana tersebut harus disalurkan dalam bentuk kredit ke sektor riil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Ketiga, risiko yang terkait dengan masing-masing bank akan menjadi faktor penentu. "Jika kita tidak yakin dengan proposalnya, apalagi jika ada kasus seperti yang terjadi di BJB, tentu saja itu akan menjadi pertimbangan serius," tegas Febrio. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa dana yang disalurkan memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian daerah dan dikelola secara transparan dan akuntabel.
Tinggalkan komentar