Artikel ini disusun berdasarkan informasi dari Cerita.co.id. RevComm Indonesia sukses menyelenggarakan konferensi daring Digital Sales Transformation Online Conference pada 21 November 2024, dengan tema "Adapting, Innovating, and Rising Above the Crowd for 2025". Konferensi ini menghadirkan pembicara dari perusahaan ternama seperti Salesforce, Lark, Zoho, Qiscus, Sinarmas Land, dan Atlas Beach Fest. Acara tersebut memberikan wawasan bagi para pebisnis dan profesional penjualan tentang optimalisasi kecerdasan buatan (AI) dalam menghadapi tantangan dan peluang transformasi digital.
Baca Juga
Takeshi Aida, CEO RevComm Inc., membuka konferensi dengan menjelaskan bagaimana AI dan teknologi digital dapat mendorong pertumbuhan bisnis. Ia menekankan pentingnya data sebagai aset berharga dan investasi AI untuk keuntungan jangka panjang. Melalui layanan MiiTel, Aida mendemonstrasikan bagaimana AI dapat memudahkan pekerjaan penjualan, seperti analisis suara, transkripsi percakapan, dan pelatihan peningkatan performa.
Sesi pertama membahas dilema penggunaan AI dalam penjualan: apakah AI meningkatkan produktivitas atau menggantikan peran tenaga penjualan? Hiro Mohinani (Lark), Vernon Cheo (Salesforce), dan Fanky Christian (IAIS & Indobitubi Community) sepakat bahwa AI bukan pengganti, melainkan pemberdayaan bagi tenaga penjualan. AI menangani tugas manual dan repetitif, sementara kemampuan manusia seperti kecerdasan emosional dan komunikasi personal tetap krusial. Vernon Cheo memaparkan riset Salesforce yang menunjukkan bahwa tenaga penjualan menghabiskan 50-70% waktu untuk aktivitas non-pelanggan (entri data, riset, pelaporan). AI dapat membebaskan waktu tersebut untuk interaksi pelanggan yang lebih bermakna.
Sesi kedua membahas studi kasus penggunaan AI dalam penjualan dan layanan pelanggan. Handito Saroso (Zoho Indonesia) menjelaskan penggunaan AI untuk merekomendasikan produk, membuat email terpersonalisasi, dan pengambilan keputusan bisnis strategis. Desy Laura (Atlas Beach Fest) menambahkan bahwa chatbot AI membantu menangani pertanyaan dasar pelanggan dalam berbagai bahasa, dan analitik MiiTel membantu dalam penjadwalan tenaga kerja. Keduanya menekankan pentingnya perencanaan bisnis yang matang sebelum mengadopsi teknologi AI, serta perlunya eksplorasi dan pengujian solusi teknologi.
Sesi terakhir, diisi oleh Delta Purna Widyangga (Qiscus) dan Ivan Susanto (Sinarmas Land), membahas strategi adaptasi bisnis di era digital. Delta menekankan pentingnya pengalaman pelanggan, kemampuan digital, dan digital governance. Ivan menjelaskan perubahan signifikan di industri properti, seperti peningkatan penggunaan platform digital dan perubahan preferensi pelanggan. Kunci keberhasilan adalah memahami ekspektasi pelanggan, mengembangkan kemampuan digital, dan beradaptasi dengan teknologi baru.
RevComm Indonesia melalui konferensi ini berkomitmen untuk terus memberikan wawasan dan solusi AI untuk meningkatkan performa penjualan.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id
Tinggalkan komentar