Berkaca dari artikel di Cerita.co.id, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menyampaikan prediksi positif mengenai industri pasar modal Tanah Air di tahun 2025. Ia optimistis bahwa sektor ini akan menunjukkan perbaikan signifikan, didorong oleh fundamental ekonomi Indonesia yang kuat.
Baca Juga
Anindya mengakui adanya fluktuasi pasar modal dalam 1-1,5 tahun terakhir, yang dipengaruhi oleh daya tarik investasi di Amerika Serikat. Namun, ia menekankan bahwa kondisi fundamental Indonesia yang kokoh akan menjadi penopang utama di tengah gejolak tersebut. "Fundamental yang kuat hanya terlihat lebih kuat ketika terjadi turbulensi," tegasnya.
Ketahanan fiskal Indonesia, yang ditunjukkan oleh rasio utang terhadap PDB yang masih sehat, menjadi salah satu faktor kunci yang diunggulkan Anindya. Lebih lanjut, ia mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada pembangunan infrastruktur lunak dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Program-program unggulan pemerintahan, seperti program makan bergizi gratis dan pembangunan 3 juta rumah murah per tahun hingga 2029, dinilai Anindya sebagai investasi jangka panjang yang akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Program-program tersebut, menurutnya, akan menciptakan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas, serta mendorong efek pengganda (multiplier effect) yang besar bagi perekonomian nasional. Dengan demikian, Anindya optimistis target pertumbuhan ekonomi 8% dapat tercapai, dan hal ini akan berdampak positif pada pasar modal Indonesia di tahun 2025. Ia melihat program-program tersebut sebagai investasi pada masa depan, khususnya dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui perbaikan gizi dan pendidikan.
Tinggalkan komentar