Berita dari Cerita.co.id menyebutkan pemerintah akan menanggung beban pajak sejumlah barang sehingga PPN tetap 11% di tahun 2025, meskipun seharusnya naik menjadi 12%. Kebijakan ini menyasar komoditas penting seperti tepung terigu, gula untuk industri, dan Minyakita (sebelumnya minyak curah). Dengan demikian, kenaikan PPN sebesar 1% untuk barang-barang tersebut akan ditanggung pemerintah melalui skema Dana Transfer Pemerintah (DTP).
Namun, peningkatan PPN menjadi 12% tetap berlaku untuk barang dan jasa mewah. Daftarnya cukup panjang, meliputi aneka makanan premium seperti daging wagyu, kobe, beras premium, berbagai jenis seafood premium (tuna, salmon, udang, king crab), dan buah-buahan premium. Layanan rumah sakit kelas VIP dan pendidikan di sekolah internasional berbiaya tinggi juga termasuk dalam kategori ini.
Di sisi lain, beberapa barang dan jasa tetap menikmati pembebasan PPN (PPN 0%). Rincian lengkap mengenai komoditas yang termasuk dalam kategori ini belum dijelaskan secara detail oleh Cerita.co.id. Pemerintah tampaknya berupaya menyeimbangkan peningkatan penerimaan negara melalui PPN dengan tetap menjaga daya beli masyarakat, khususnya untuk komoditas pokok. Kebijakan ini tentu akan berdampak signifikan terhadap perekonomian dan perlu dipantau implementasinya secara ketat. Perlu diingat, informasi lebih lanjut mengenai daftar lengkap barang dan jasa yang terkena PPN 0%, 11%, dan 12% dapat diakses melalui sumber resmi pemerintah.
Tinggalkan komentar