Cerita.co.id – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengajak investor dan analis saham untuk melihat langsung operasionalnya di Jawa Tengah. Selain itu, PGN juga ingin menunjukkan prospek dan potensi yang dimilikinya sebagai Subholding Gas Pertamina.
Baca Juga
Kunjungan ini membawa investor dan analis ke beberapa lokasi strategis, mulai dari Kantor Area Semarang, ORF Tambak Rejo, hingga Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang).
"Kami ingin investor dan analis melihat langsung bagaimana PGN beroperasi dan menjaga standar tinggi dalam setiap aspek bisnis," ujar Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko. "Kami juga ingin memastikan mereka mendapatkan informasi terkini mengenai perkembangan bisnis PGN dan strategi kami untuk menghadapi tantangan dan peluang di industri migas."
Arief menjelaskan bahwa kunjungan ini menunjukkan pilar Grow PGN, di mana perusahaan mengembangkan dan mengintegrasikan infrastruktur gas untuk memenuhi permintaan dan potensi yang terus tumbuh di Jawa Tengah.
"Market PGN terus berkembang dan Jawa Tengah merupakan salah satu pusat pertumbuhan di wilayah SOR 3. Kami agresif dalam pengembangan infrastruktur," ujar Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini. "Seiring dengan agresivitas perkembangan infrastruktur, arah market PGN di wilayah SOR 3 juga fokus pada kawasan industri."
Pembangunan infrastruktur gas bumi Gresik – Semarang yang menghubungkan Jawa Timur dan Jawa Tengah telah selesai dibangun oleh Pertagas dan beroperasi untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik Tambak Lorok dan Industri di wilayah Semarang – Demak. Pipa Transmisi Cirebon – Semarang Tahap I yang dibangun Pemerintah dan dioperasikan Pertagas telah beroperasi sejak Agustus 2023.
Dari pipa backbone transmisi Cirebon – Semarang tahap 1 tersebut, PGN menyalurkan gas melalui pipa distribusi ke pelanggan di Kawasan Industri Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Tambak Aji dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang. Saat ini total volume terkontrak dengan 28 konsumen di kawasan sepanjang pipa cisem tahap 1 sebesar 13,4 BBTUD atau setara 11,2 juta m3/bulan. Jumlah tenant di kawasan industri tersebut akan terus tumbuh, sehingga penyerapan gas bumi juga berpotensi untuk tumbuh.
Dengan sumber pasokan dari Jambaran Tiung Biru, realisasi penyaluran gas melalui Pipa Cisem I dan ORF Tambak Rejo tidak hanya untuk pelanggan industri, tetapi juga untuk pelanggan kecil, hotel, rumah sakit, UMKM, dan rumah tangga di Semarang – Batang.
Tinggalkan komentar