Berita dari Cerita.co.id menyebutkan adanya fenomena viral "Stop TOT…TOT…WUK…WUK…", gerakan penolakan terhadap penggunaan sirine dan lampu rotator oleh pejabat negara untuk menerobos kemacetan. Gerakan ini muncul dari keresahan masyarakat atas perilaku pejabat yang dianggap memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan pentingnya pejabat untuk menjaga etika dan tidak menyalahgunakan fasilitas negara. Ia menekankan agar penggunaan sirine dan lampu strobo hanya dilakukan dalam kondisi darurat dan tetap menghormati pengguna jalan lain. "Jangan sampai penggunaan fasilitas ini melampaui batas kewajaran," tegas Prasetyo Hadi, seperti dikutip dari laman Korlantas Polri. Sebagai contoh, Prasetyo Hadi bahkan menyebut Presiden Jokowi yang turut merasakan dampak kemacetan tanpa menggunakan hak istimewa. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan fasilitas negara harus tetap mengedepankan kepentingan umum dan tidak menimbulkan persepsi negatif di masyarakat.
Tinggalkan komentar