Sumber Cerita.co.id melaporkan, kabar mengejutkan datang dari pemerintah terkait insentif mobil listrik impor. Pemerintah resmi menghentikan pembebasan bea masuk dan PPnBM untuk mobil listrik impor per 31 Desember 2025. Keputusan ini tentu saja membuat sejumlah pemain baru di pasar otomotif Tanah Air, seperti BYD, Xpeng, VinFast, Geely, dan Citroen, harus memutar otak. Mulai 1 Januari 2026, mereka diwajibkan memproduksi mobil listrik di dalam negeri sesuai jumlah impor sebelumnya.
Namun, di tengah gejolak tersebut, GAC AION justru menyambut positif kebijakan ini. CEO AION Indonesia, Andry Ciu, menyatakan bahwa penghentian insentif tersebut justru menjadi kabar baik bagi investor serius. "Selama peraturannya nggak berubah, apabila peraturannya seperti itu, mestinya itu menjadi berita baik buat saya," ujar Andry percaya diri di Jakarta, Kamis (18/9/2025). Ia menegaskan bahwa AION sudah tidak lagi mengandalkan mobil listrik impor (CBU).

Kepercayaan diri AION bukan tanpa alasan. Saat kompetitornya masih menikmati insentif impor dengan PPN hanya 2 persen, AION bersama Indomobil telah berani mengambil langkah besar dengan membangun fasilitas perakitan lokal. Strategi beresiko ini kini terbukti membuahkan hasil dengan kebijakan pemerintah yang mendorong produksi dalam negeri. AION tampaknya telah memenangkan pertaruhannya.

Related Post
Tinggalkan komentar