Cerita.co.id – Bitcoin dan mata uang kripto lainnya diprediksi akan menjadi isu panas dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) mendatang. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran para investor kripto AS terhadap pendekatan para kandidat dalam mengatur industri ini.
Survei terbaru dari bursa kripto Gemini, "Global State of Crypto", menunjukkan bahwa mayoritas pemilik kripto di AS akan mempertimbangkan sikap regulasi kripto dari para kandidat presiden dalam menentukan pilihan mereka pada November mendatang. Survei yang dilakukan terhadap 6.000 orang dewasa di AS, Inggris, Prancis, Singapura, dan Turki, mengungkapkan bahwa 73% responden AS yang saat ini memiliki kripto menyatakan sikap kandidat terhadap kripto akan berdampak pada suara mereka. Bahkan, 37% responden lainnya menyatakan bahwa posisi kandidat presiden pada kripto akan berdampak signifikan pada pilihan mereka.
"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Amerika Serikat, kripto menjadi isu kampanye yang signifikan dalam pemilihan presiden," ujar Gemini dalam survei tersebut.
Kekhawatiran terhadap regulasi kripto semakin meningkat. Survei Gemini menemukan bahwa responden AS lebih khawatir tentang ketidakpastian peraturan sebagai penghalang untuk berinvestasi dalam kripto dibandingkan tahun 2022. Pada tahun 2024, sebanyak 38% responden AS mengutip kekhawatiran regulasi sebagai hambatan untuk memasuki dunia kripto, meningkat signifikan dari 28% pada tahun 2022.
Meskipun kekhawatiran regulasi meningkat, jumlah investor kripto di AS justru meningkat. Jumlah responden AS yang menyatakan tidak memiliki eksposur kripto turun dari 75% pada tahun 2022 menjadi 65% pada tahun 2024. Jumlah pemegang kripto sedikit meningkat dari 20% pada tahun 2022 menjadi 21% pada tahun 2024. Sementara itu, pemilik masa lalu melonjak dari 5% pada tahun 2022 menjadi 14% pada tahun 2024.
Survei Federal Reserve AS tentang Ekonomi Rumah Tangga dan Pengambilan Keputusan menunjukkan bahwa hanya 7% orang dewasa AS yang disurvei yang melaporkan menggunakan kripto pada tahun 2023, turun dari 10% pada tahun 2022 dan 12% pada tahun 2021.
Tinggalkan komentar