Berita dari Cerita.co.id menyebutkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa belum memutuskan kenaikan cukai rokok tahun 2026. Keputusan tersebut masih menunggu hasil dialog dengan asosiasi industri rokok. Meskipun target penerimaan negara dari cukai telah dinaikkan, Purbaya menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak kebijakan terhadap industri rokok dalam negeri.
Pernyataan tersebut disampaikan Purbaya usai Rapat Paripurna DPR. Ia menyatakan bahwa kenaikan pendapatan cukai bukan satu-satunya prioritas. Purbaya ingin memastikan keberlangsungan industri rokok domestik agar tidak tergerus oleh produk impor, khususnya dari China. Ia khawatir kebijakan cukai yang terlalu tinggi akan mematikan industri dalam negeri dan justru menguntungkan produsen rokok asing.

"Saya mau ketemu asosiasi rokok, pelanggan yang terbaik untuk cukai rokok ini," ujar Purbaya. Ia menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara penerimaan negara dan keberlangsungan industri rokok di Indonesia. Purbaya khawatir jika industri rokok dalam negeri kolaps, pasar akan dibanjiri produk rokok impor, yang berdampak negatif pada perekonomian nasional. Oleh karena itu, dialog dengan pelaku industri menjadi langkah krusial sebelum keputusan final mengenai tarif cukai rokok 2026 ditetapkan. Langkah ini menunjukkan pemerintah berupaya mencari solusi yang berimbang antara kepentingan negara dan kelangsungan usaha para pelaku industri rokok di tanah air.

Related Post
Tinggalkan komentar