Cerita.co.id, Jakarta – Operator SPBU Vivo, PT Vivo Energy Indonesia, mengambil langkah strategis untuk mengatasi potensi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan membeli tambahan pasokan dari PT Pertamina (Persero). Langkah ini dilakukan di tengah proyeksi peningkatan kebutuhan konsumsi bensin masyarakat hingga akhir tahun.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Laode Sulaeman, mengungkapkan bahwa Vivo telah memesan sebanyak 40 ribu barel BBM dari Pertamina. Pengiriman BBM tersebut dilakukan dalam dua tahap, dengan pengiriman pertama telah tiba di Indonesia pada 24 September lalu. Sementara itu, pengiriman kedua dijadwalkan tiba pada 2 Oktober.

"Sudah ada badan usaha swasta yang komit untuk mengambil sebanyak 40 ribu barel dari kargo yang isinya 100 ribu barel milik Pertamina Patra Niaga, insyaallah besok tiba di pelabuhan," ujar Laode dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (1/10/2025).

Related Post
Langkah pembelian BBM oleh Vivo ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk memastikan ketersediaan pasokan bagi konsumen. Pemerintah juga terus memfasilitasi badan usaha lainnya untuk melakukan negosiasi agar kebutuhan BBM hingga Desember dapat terpenuhi.
Data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) menunjukkan bahwa beberapa badan usaha swasta penyalur BBM telah merealisasikan impor dengan tingkat ketercapaian di atas 95 persen sepanjang tahun 2025. Selain Vivo, perusahaan lain seperti PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR), PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, PT AKR Corporindo, dan PT Shell Indonesia juga mencatatkan realisasi impor yang signifikan.
Tinggalkan komentar