Sumber Cerita.co.id melaporkan polemik seputar 5.000 dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga fiktif. Badan Gizi Nasional (BGN) langsung memberikan tanggapan resmi terkait isu yang beredar luas ini. Wakil Kepala BGN, Sony Sanjaya, menjelaskan bahwa dugaan tersebut muncul dari usulan titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah terdaftar di portal mitra BGN, namun belum sampai pada tahap pembangunan fisik. Pernyataan ini memberikan gambaran yang berbeda dari tudingan awal.
Sony Sanjaya menekankan bahwa semua SPPG yang telah terverifikasi dan beroperasi dipastikan bukan fiktif. Hal ini dikarenakan setiap SPPG memerlukan persyaratan administratif yang ketat, termasuk keberadaan perwakilan yayasan dan kepala SPPG yang sah. Proses verifikasi yang diterapkan BGN pun terbilang ketat dan bertahap. Setiap usulan dapur SPPG harus melalui serangkaian proses, mulai dari pengajuan, verifikasi, persiapan, survei lapangan, hingga penilaian kelayakan. Sistem yang digunakan BGN dirancang untuk mendeteksi kejanggalan. Jika progres pembangunan suatu SPPG mencapai angka nol persen, sistem akan otomatis mengembalikan usulan tersebut ke tahap awal. Dengan demikian, BGN menegaskan komitmennya untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan program MBG. Penjelasan ini diharapkan dapat meluruskan kesalahpahaman publik dan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai mekanisme program MBG. BGN juga membuka peluang untuk investigasi lebih lanjut guna memastikan tidak ada penyimpangan dalam program tersebut.
Tinggalkan komentar