Cerita.co.id, Jakarta – Pemerintah memperketat standar operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan mewajibkan kepemilikan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kebijakan ini diambil menyusul insiden keracunan massal yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan pentingnya sertifikasi ini sebagai syarat mutlak bagi setiap SPPG. "Harus atau wajib hukumnya setiap SPPG harus punya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS)," ujarnya usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Menko Zulhas menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan telah diinstruksikan untuk melibatkan puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dalam pemantauan rutin operasional SPPG. Langkah ini bertujuan untuk memastikan standar kebersihan dan keamanan pangan terpenuhi di setiap dapur yang terlibat dalam program MBG.
Related Post
SPPG yang terbukti bermasalah akan langsung ditutup sementara dan menjalani evaluasi serta investigasi mendalam. Proses ini akan menyoroti berbagai aspek, termasuk disiplin kerja, kualitas bahan makanan, dan kompetensi juru masak. Pemerintah tidak hanya fokus pada lokasi terjadinya insiden, tetapi juga melakukan sterilisasi peralatan makan dan perbaikan sanitasi di seluruh SPPG. Kualitas air dan pengelolaan limbah juga menjadi perhatian utama dalam evaluasi ini.
Menko Zulhas juga menekankan pentingnya sinergi antara kementerian dan lembaga terkait dalam pengawasan dan perbaikan tata kelola program MBG. Program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini diharapkan dapat berjalan dengan aman dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berupaya keras untuk mencegah terulangnya kejadian serupa dan memastikan kualitas serta keamanan program Makan Bergizi Gratis.
Tinggalkan komentar