Cerita.co.id, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) secara acak ke bank-bank Himbara. Langkah ini diambil setelah sidak sebelumnya ke kantor pusat BNI viral dan memicu perhatian publik. Tujuan utama dari sidak ini adalah untuk memastikan bahwa dana negara yang dikelola oleh bank-bank Himbara digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Purbaya menegaskan bahwa dana negara, terutama Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang ditempatkan pemerintah di bank-bank Himbara, harus digunakan untuk penyaluran kredit kepada masyarakat dan sektor-sektor produktif. Ia tidak ingin dana tersebut disalahgunakan untuk spekulasi terhadap nilai tukar Rupiah.
"Saya akan melakukan sidak secara acak agar mereka jera. Tujuan saya datang ke bank adalah untuk memastikan mereka dapat menyalurkan kredit tanpa kendala," ujar Purbaya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Rabu (1/10/2025).
Related Post
Menkeu secara khusus memperingatkan Himbara agar tidak menggunakan uang negara untuk aktivitas valuta asing (valas) yang berpotensi mengganggu stabilitas pasar keuangan. Ia ingin memastikan bahwa bank-bank Himbara fokus pada fungsi utamanya, yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit yang tepat sasaran.
"Saya juga ingin mengetahui proyeksi kredit mereka ke depan. Yang terpenting, saya harus memastikan uang itu tidak dipakai untuk membeli dolar," tegasnya.
Sebagai informasi, pemerintah telah menempatkan SAL di sejumlah bank Himbara, dengan BNI menerima alokasi sebesar Rp55 triliun. Purbaya berharap, dengan pengawasan yang ketat, dana tersebut dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan spekulatif. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Tinggalkan komentar