Cerita.co.id, Timor Tengah Selatan – Di bawah sengatan matahari Nusa Tenggara Timur, semangat gotong royong terpancar dari wajah Zubir dan ratusan warga Dusun Kiubania, Desa Nifukani. Mereka bahu membahu membentang pipa transmisi sepanjang 700 meter, menembus medan terjal demi mengalirkan air dari embung, sumber kehidupan bagi desa mereka.
Pipa ini bukan sekadar saluran air, melainkan harapan baru bagi lebih dari 1000 jiwa. Zubir masih ingat betul bagaimana sulitnya dulu, ketika setiap hari warga harus menempuh perjalanan berbahaya sejauh 2-5 kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Jeriken lima liter dan ember besar menjadi teman setia, dipikul di punggung dan dijinjing di tangan, menantang jalanan berbatu dan terjal.

Kisah pilu tentang anak-anak yang membawa jeriken untuk mandi sebelum sekolah, ibu-ibu yang memikul air di kepala, menjadi pemandangan sehari-hari. Sumber air yang ada pun terbatas, debitnya kecil, membuat antrian panjang dan kekecewaan saat air habis sebelum giliran tiba.

Related Post
Namun, kini semua itu akan menjadi kenangan. Pipa yang mereka bentang akan mengalirkan air ke bak penampungan berukuran 25 meter persegi, cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih seluruh desa. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga Nifukani, memberikan mereka waktu dan tenaga untuk hal-hal yang lebih produktif. Senyum merekah di wajah mereka, seiring dengan air yang mulai mengalir, adalah bukti nyata bahwa gotong royong mampu mengubah kehidupan.
Tinggalkan komentar