Cerita.co.id sebelumnya memberitakan penunjukan Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anggota Nusantara (BP Danantara). Sosok ekonom dan perbankan kawakan ini, pilihan Presiden Prabowo Subianto, kini memimpin lembaga yang bertugas mengelola investasi negara berskala besar, melampaui anggaran pemerintah. Namun, siapa sebenarnya Muliaman Hadad dan seberapa besar kekayaannya?
Lahir di Bekasi pada 3 April 1960, Muliaman Hadad telah malang melintang di dunia ekonomi dan perbankan nasional. Setelah meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1984), ia melanjutkan pendidikannya hingga meraih gelar Master of Public Administration dari Harvard University (1991) dan Doctor of Philosophy (PhD) dari Universitas Monash, Australia (1996).
Kariernya dimulai di Bank Indonesia (BI), menjabat berbagai posisi penting, termasuk Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan dan Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan. Pengalamannya tak berhenti di BI. Ia juga pernah menjadi anggota dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Duta Besar Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein (2018-2023), serta aktif di dunia akademik sebagai dosen dan menjabat posisi penting di beberapa universitas ternama. Saat ini, ia juga menjabat sebagai komisaris di beberapa perusahaan besar. Kiprahnya di berbagai organisasi profesional, seperti ISEI dan Iluni FEUI, semakin memperkaya pengalamannya.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 11 Oktober 2017, total kekayaan Muliaman Hadad mencapai Rp39.145.020.352. Angka tersebut tentu menarik perhatian publik, mengingat posisi strategis yang diembannya di BP Danantara. Bagaimana pengelolaan investasi negara di bawah kepemimpinannya nanti, patut dinantikan. Apakah pengalaman dan rekam jejaknya akan mampu membawa BP Danantara mencapai tujuannya? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Tinggalkan komentar