Laporan Cerita.co.id menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan Kamis (25/9/2025), anjlok 1,06 persen dan parkir di level 8.040. Pergerakan IHSG yang awalnya menjanjikan dengan penguatan di awal sesi hingga menyentuh angka 8.130,02, akhirnya tak berujung manis. Aksi jual besar-besaran pada saham-saham berkapitalisasi besar (big cap) menjadi penyebab utama pelemahan signifikan ini.
Data perdagangan menunjukkan 258 saham berhasil menguat, namun jauh lebih banyak saham yang melemah, yakni 456 saham. Sementara 243 saham lainnya stagnan. Nilai transaksi harian tercatat cukup tinggi, mencapai Rp25,84 triliun dengan volume perdagangan mencapai 50,44 miliar lembar saham. Kondisi ini menunjukkan tingginya aktivitas jual beli di pasar modal, namun didominasi oleh sentimen negatif.

Pelemahan IHSG juga diikuti oleh penurunan sejumlah indeks pendukung, seperti LQ45, IDX30, JII, dan MNC36. Beberapa sektor yang menjadi penekan utama IHSG adalah sektor bahan baku, transportasi, industri, teknologi, dan infrastruktur. Anjloknya IHSG ini menjadi sinyal penting bagi investor dan pelaku pasar untuk mencermati perkembangan ekonomi makro dan sentimen global yang berpotensi mempengaruhi kinerja pasar saham ke depannya. Para analis pasar saham pun diprediksi akan memberikan analisis lebih mendalam mengenai penyebab penurunan IHSG yang cukup signifikan ini. Perkembangan selanjutnya patut dinantikan untuk melihat apakah IHSG mampu bangkit kembali atau akan terus mengalami tekanan.

Related Post
Tinggalkan komentar