Sumber Cerita.co.id melaporkan, nasib subsidi motor listrik senilai Rp7 juta per unit masih menggantung. Sembilan bulan setelah pencabutan subsidi pada Desember 2022, pasar motor listrik Indonesia terpuruk. Penjualan ambles, industri lesu, dan konsumen bingung. Pemerintah masih sibuk dengan "finalisasi" yang tak kunjung rampung.
Industri otomotif seperti menunggu keajaiban. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengaku pasrah. Ketua Umum AISI, Johannes Loman, menyatakan belum ada upaya signifikan dari pihaknya untuk melobi pemerintah. Ketidakpastian ini membuat produsen motor listrik terpaksa menunggu tanpa kepastian, sementara pasar semakin sepi.

Situasi ini bagaikan pasien kecanduan obat yang tiba-tiba berhenti mengonsumsi. Subsidi yang sebelumnya menjadi "obat bius" bagi pasar motor listrik, kini telah dicabut, meninggalkan industri dan konsumen dalam ketidakpastian yang mencekam. Janji samar dari pemerintah untuk kembali memberikan subsidi tak cukup meredakan kekhawatiran. Akankah pemerintah segera bertindak? Ataukah pasar motor listrik Indonesia akan terus terpuruk dalam ketidakjelasan ini?

Related Post
Tinggalkan komentar