Cerita.co.id – Kerja sama Indonesia dan China semakin erat di KTT ke-27 ASEAN-RRT di Laos. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pentingnya penguatan kerja sama ekonomi hijau, ekonomi digital, rantai pasok, dan UMKM.
Baca Juga
China, selain Amerika Serikat, menjadi mitra dagang terbesar dan sumber investasi langsung terbesar di ASEAN. "Selama 15 tahun berturut-turut, RRT menjadi mitra dagang terbesar ASEAN, dengan nilai perdagangan mencapai USD696,7 miliar pada 2023 lalu," ungkap Wapres.
Perjanjian perdagangan bebas ASEAN-RRT terus berkembang dan diperluas untuk memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Wapres Ma’ruf Amin mengharapkan penguatan kemitraan ASEAN-RRT yang inklusif dan berkelanjutan.
"Perluasan akses pasar, inovasi, dan adaptasi adalah kunci mencapai kemakmuran. Saya mengapresiasi selesainya negosiasi Peningkatan Perjanjian Perdagangan ASEAN RRT 3.0 yang akan memperkuat kerja sama kita di bidang ekonomi hijau, ekonomi digital, rantai pasok, dan dukungan untuk UMKM," terang Wapres.
KTT ke-27 ASEAN-RRT dihadiri oleh para pemimpin negara anggota ASEAN, kecuali Myanmar yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri. Perdana Menteri Timor Leste, Perdana Menteri RRT Li Qiang, dan Sekretaris Jenderal ASEAN juga hadir.
Perdana Menteri Li menyampaikan komitmen China untuk memperkuat hubungan ASEAN-RRT, seperti meningkatkan dukungan pembangunan infrastruktur rel kereta dan pelabuhan di negara-negara ASEAN, mendorong implementasi AC FTA 3.0, memperluas kerja sama pembayaran lintas batas dan Local Currency Settlement (LCS), menambah pendanaan untuk ASEAN-China Cooperation Fund (ACCF), dan meningkatkan jumlah penerima beasiswa ASEAN-China Youth Leaders Scholarship (ACYLS) menjadi dua kali lipat dalam lima tahun mendatang.
Salah satu hasil penting KTT ini adalah ASEANChina Leaders’ Joint Statement on the Substantial Conclusion of the ACFTA 3.0 Upgrade Negotiation, yang sebelumnya telah disahkan oleh para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) dalam pertemuan Konsultasi AEM-MOFCOM ke-23 pada September 2024.
Deklarasi bersama ini menandai babak baru kerja sama ekonomi ASEAN dan RRT, karena ACFTA 3.0 telah memasukkan isu baru dalam perdagangan seperti rantai pasok, ekonomi digital, hingga ekonomi hijau.
Tinggalkan komentar