Cerita.co.id – Kabar gembira bagi para petani! Stok pupuk bersubsidi dipastikan aman dan tersedia melimpah untuk memenuhi kebutuhan pertanian, khususnya menjelang musim tanam. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, dalam acara Rembuk Tani di Lombok Timur, NTB.
Baca Juga
Rahmad menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai penyederhanaan kebijakan pupuk bersubsidi, termasuk peningkatan alokasi subsidi pada tahun anggaran 2024. Tujuannya? Agar para petani lebih mudah mengakses pupuk bersubsidi demi terwujudnya ketahanan pangan nasional.
"Tahun ini, pemerintah menambah volume pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Penambahan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian," ujar Rahmad.
Tak hanya itu, pemerintah juga memasukkan kembali pupuk organik sekitar 500.000 ton dalam skema subsidi. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan pertanian berkelanjutan di tanah air.
"Organik penting karena kita sedang menggenjot produktivitas. Kalau menggenjot produktivitas, organiknya hilang. Ya paling bisa dikejar 2 hingga 3 tahun, setelah itu akan terjun bebas," ungkap Rahmad.
Namun, Rahmad menekankan pentingnya pengawasan terhadap penambahan alokasi pupuk bersubsidi. Untuk itu, Pupuk Indonesia melakukan digitalisasi kios-kios pada bulan Februari lalu.
"Lebih dari 27 ribu kios berhasil kita digitalisasi. Petani terdaftar dalam melakukan penebusan pupuk bersubsidi cukup dengan membawa KTP saat datang ke kios," jelasnya.
Pemerintah juga melakukan updating data e-RDKK setiap empat bulan sekali. Kebijakan ini memungkinkan petani yang belum mendapatkan alokasi untuk menginput data pada tahapan evaluasi di tahun berjalan.
Dengan berbagai kemudahan dan ketersediaan stok yang melimpah, para petani diharapkan dapat memanfaatkan pupuk bersubsidi secara optimal untuk meningkatkan hasil panen dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Tinggalkan komentar