Cerita.co.id – Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk mengubah skema subsidi BBM menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT). Rencana ini dinilai menguntungkan negara dengan potensi penghematan anggaran hingga Rp200 triliun.
Baca Juga
Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran Burhanuddin Abdullah mengungkapkan bahwa subsidi energi selama ini belum tepat sasaran, karena hanya menyasar komoditas, bukan target masyarakat.
"Orang-orang miskin, mereka tidak dapat keuntungan dari subsidi BBM, mereka tidak punya sepeda motor, mereka beli gas tapi 1 melon ini untuk 2 minggu jadi kecil sekali. Jadi kalau gitu, siapa yang sebetulnya menikmati?," ujar Burhanuddin.
Pengalamannya saat bertemu pelanggan PLN di Solo semakin menguatkan argumennya. Ia menemukan pelanggan dengan tagihan listrik bulanan Rp30 ribu dan hanya memiliki satu lampu.
Burhanuddin menilai, subsidi energi senilai Rp540 triliun pada tahun 2023 belum sesuai dengan kondisi lapangan. Ia yakin, dengan mengubah skema subsidi menjadi BLT, negara dapat menghemat anggaran dan menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
Tinggalkan komentar