Cerita.co.id – Harga Bitcoin (BTC) merosot sekitar 1,5% dan diperdagangkan di level US$56.500 (Rp 871,6 juta) pada Rabu (11/9). Penurunan ini terjadi setelah debat presiden AS antara Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump tak membahas regulasi mata uang kripto.
Baca Juga
Para penggemar kripto dan investor berharap debat ini akan memberikan kejelasan mengenai sikap para kandidat terhadap aset digital. Namun, kekecewaan menyelimuti pasar kripto setelah topik ini diabaikan. Dampaknya, Ethereum, mata uang kripto terbesar kedua, juga turun 1,2% dan diperdagangkan di US$2.330 (Rp 35,94 juta). Altcoin populer lainnya seperti Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) bahkan mengalami penurunan yang lebih signifikan, masing-masing sebesar 2,5% dan 3,2%.
Meskipun terjadi penurunan, data menunjukkan minat institusional terhadap kripto tetap tinggi. Hal ini terlihat dari arus masuk dana yang signifikan ke ETF Bitcoin spot, mencapai US$117 juta (Rp 1,81 triliun). ETF BTC Grayscale mencatat arus masuk harian sebesar US$ 41,13 juta (Rp 634,49 miliar), sementara Fidelity (FBTC) menarik dana bersih US$ 63,16 juta (Rp 974,35 miliar).
ETF spot Ethereum juga menunjukkan tanda-tanda minat baru, dengan arus masuk bersih sebesar US$11,4 juta (Rp 175,86 miliar) pada hari yang sama. Fidelity (FETH) dan BlackRock (ETHA) menjadi penerima manfaat utama, dengan arus masuk masing-masing sebesar US$ 7,13 juta (Rp 109,99 miliar) dan US$4,3 juta (Rp 66,33 miliar).
Meskipun regulasi kripto tidak dibahas dalam debat, sikap mantan Presiden Trump terhadap aset digital telah berubah drastis. Trump yang sebelumnya skeptis, kini merangkul Bitcoin dan menyebutnya sebagai "emas baru". Ia bahkan mengisyaratkan kemungkinan menunjuk Elon Musk untuk mengawasi sistem keuangan AS jika terpilih kembali.
Di sisi lain, Wakil Presiden Harris lebih berhati-hati dalam pendekatannya terhadap kripto. Selama menjadi Senator, ia mendukung Undang-Undang Promosi Blockchain pada tahun 2019, namun belum mengeluarkan pernyataan publik khusus mengenai regulasi kripto sejak menjabat sebagai wakil presiden.
Brian Dixon, CEO OTC Capital, mengatakan kepada Decrypt bahwa pasar telah memperhitungkan angka inflasi yang moderat. Menurutnya, angka Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sesuai atau sedikit di bawah ekspektasi dapat menyebabkan reaksi positif di pasar.
"Namun, angka yang jauh lebih rendah dapat meningkatkan kekhawatiran tentang deflasi, sementara CPI yang lebih tinggi dari yang diharapkan dapat menyebabkan kekhawatiran akan inflasi yang terus-menerus, kedua skenario tersebut berpotensi mengganggu pasar," katanya.
Dixon menambahkan bahwa pasar kripto masih sangat bergejolak dan pembicaraan seputar Bitcoin dan aset digital terus berkembang, didorong oleh adopsi teknologi, perubahan peraturan, dan kondisi makroekonomi.
Tinggalkan komentar