Cerita.co.id, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyoroti kesenjangan signifikan dalam pengembangan startup berbasis kecerdasan buatan (AI) antara Indonesia dan negara tetangga, Singapura. Data terbaru dari Google menunjukkan bahwa Indonesia baru memiliki sekitar 25 startup AI, sementara Singapura telah mencapai hampir 300 startup.
Kondisi ini, menurut Airlangga, membuka peluang besar bagi pengusaha lokal untuk berinovasi dan memperkuat ekosistem teknologi di Indonesia. Ia menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan secara optimal, terutama dalam hal ketersediaan data. Data yang melimpah di berbagai sektor, seperti kesehatan, dapat menjadi modal berharga untuk pengembangan AI.
Airlangga mencontohkan ekosistem data kesehatan nasional yang sangat besar, yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan teknologi. Ia menyebutkan bahwa data BPJS Kesehatan yang mencapai ratusan juta dapat dimanfaatkan untuk perbaikan layanan. Bahkan, Bill Gates mendukung penelitian vaksin TB berbasis data sektor kesehatan Indonesia.

Related Post
Meskipun jumlah startup AI masih terbatas, Airlangga menegaskan komitmen Indonesia dalam transformasi digital dan integrasi ekonomi regional. Ia memproyeksikan ekonomi digital di ASEAN akan mencapai USD2 triliun pada tahun 2030, didorong oleh upaya Indonesia dalam memajukan integrasi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Indonesia juga telah menyelesaikan ketentuan perdagangan digital di bawah IEU-CEPA, membuka peluang baru untuk meningkatkan daya saing dan menciptakan lapangan kerja. Perekonomian digital Indonesia terus berkembang pesat, dengan nilai Gross Merchandise Value (GMV) diproyeksikan mendekati USD100 miliar pada tahun 2025, didorong oleh kemajuan e-commerce. Pembayaran digital juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai USD538 miliar pada tahun 2025 dan diproyeksikan melampaui USD1 triliun pada tahun 2030. Inovasi digital seperti QRIS juga terus memajukan inklusi keuangan, dengan pertumbuhan transaksi mencapai 148 persen dan melayani jutaan merchant dan pengguna.







Tinggalkan komentar