Berita dari Cerita.co.id menyebutkan bahwa Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat III mengadakan program edukasi perpajakan yang unik dan inklusif. Program yang diberi nama "Pajak Berisyarat" ini secara khusus menyasar penyandang disabilitas tuli, anggota Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN) Kota Bogor dan Depok. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap tanggal 3 Desember, dengan tema "Setara Berkarya".
Tujuan utama Pajak Berisyarat adalah untuk menjamin keseteraan akses informasi perpajakan bagi teman tuli. Kepala Kanwil DJP Jawa Barat III, Romadhaniah, menjelaskan bahwa program ini dirancang agar penyandang disabilitas tuli dapat memahami hak dan kewajiban perpajakan mereka dengan lebih baik. Dengan demikian, diharapkan partisipasi mereka dalam pembangunan negara melalui kepatuhan pajak dapat meningkat. Romadhaniah juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap penyandang disabilitas, mengingat jumlah mereka yang mencapai 22,9 juta jiwa di Indonesia, termasuk 6 juta penyandang disabilitas berat. Pemerintah, lanjutnya, telah berupaya menyediakan fasilitas pendidikan inklusif untuk menjamin kesetaraan akses pendidikan.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Jawa Barat III, Roos Indrapurwati Y, menambahkan bahwa peran pajak sangat krusial dalam mendukung program-program pemerintah. Pajak, menurutnya, berkontribusi besar terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pada APBN 2024 misalnya, pajak menyumbang sekitar 82% dari total pendapatan negara, atau mencapai Rp2.309,9 triliun. Inisiatif DJP Jabar III ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah untuk menciptakan sistem perpajakan yang inklusif dan memastikan bahwa semua warga negara, tanpa terkecuali, dapat berkontribusi dan merasakan manfaatnya. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan sosial.
Tinggalkan komentar