Seorang Bapak Yang Memperkosa Anak Kandungnya Tewas Dikeroyok di Sel
Share0
Seorang Bapak Yang Memperkosa Anak Kandungnya Tewas Dikeroyok di Sel
Seorang Bapak Yang Memperkosa Anak Kandungnya Tewas Dikeroyok di Sel. Kasus pembunuhan terjadi kepada seroang bapak yang berinisial TS setelah korban di menjadi korban pengroyokan setelah TS melakukan tindakan yang tidak pantas kepada putrinya sendiri yang menjadi korban pemerkosaan.
Karena aksinya yang memperkosa anaknya sendiri membuat TS
harus menjalani proses hukum, dan ketika sudah di masukkan ke dalam sel
tahanan, dirinya menjadi korban pengroyokan hingga akhirnya tewas di dalam sel.
Sebelum mendapatkan pengeroyokan dari sel tahanan, pelaku juga
mengalami hal yang sama di lingkungan rumah pelaku, dimana masyarakat yang
mengetahui aksi pelaku langsung menghakimi pelaku, hingga kepala desa datang
dan meminta kepolisian datang, ucap AKBP Robinson, Minggu (27/9/2020).
Setelah itu TS di tahan di Polres Sergai dengan status tersangka. Dirinya di jerat dengan undang undang perlindungan anak.
Melakukan Pemerkosaan Kepada Anaknya Sendiri Seorang Bapak Tewas di Hakimi Tahanan Lain
Namun pada hari sabtu (26/9) pada pukul 1 pagi wib terdengar suara keributan dalam sel tahanan yang TS berada di dalamnya, lalu salah satu tahanan melaporkan kepada petugas bahwa TS di temukan dalama keadaan lemas dan tergeletak.
Seorang Ayah Yang Tega Memperkosa Anaknya Sendiri, Dan Harus Tewas di Keroyok
Tersangka kemudian di bawa ke rumah sakit Sultan Sulaiman
Sei Rampah untuk di lakukan perawatan, dan pada pukul 06.10 WIB nyawa korban
akhirnya sudah tidak bisa tertolong dan meninggal dunia, ucap Robinson.
Kematian TS membuat polisi melakukan pemeriksaan kepada para
tahanan yang menempati tempat yang sama dengan TS dan dari hasil pemeriksaan di
temukan bahwa 17 orang yang melakukan pengeryokan kepada TS.
Para pelaku yang menganiaya TS menyatakan dirinya tidak suka
dengan TS karena mencabuli anak kandungnya sendiri. Dan karena lapas yang
overload juga menjadi salah satu hal yang memicu pengeroyokan terjadi, sebab
terlalu kecil dan membuat mudah emosi, ucap Robinson.