PSBB Lagi Untuk Jakarta, Saya Harap Ini Yang Terakhir Ucap Pengusaha Muda
Share0
PSBB Lagi Untuk Jakarta, Saya Harap Ini Yang Terakhir Ucap Pengusaha Muda
PSBB Lagi Untuk Jakarta, Saya Harap Ini Yang Terakhir Ucap Pengusaha Muda. Pemerintah DKI Jakarta rencananya akan melakukan PSBB Kembali yang akan di mulai pada tanggal 14 september 2020, langkah tersebut di lakukan oleh pemprov dki karena jumlah pasien di Jakarta terus bertambah.
Ketua BPD HIPMI JAYA Afifudin Suhaeli Kalla mengatakan PSBB
total merupakan hal yang berat untuk para pengusaha muda, tetapi HIPMI juga
akan mendukung serta menjalankan keputusan Pemprov DKI Jakarta untuk kebaikan
untuk masyarakt bersama.
Dirinya juga mengharapkan bahwa para pengusaha muda untuk
menaati aturan PSBB ketat yang akan di terapkan sebentar lagi. Dirinya juga
menyarankan Optimalkan bekerja dari rumah. Apabila memang harus di lakukan di
kantor, maka lakukanlah protokol tersebut sesuai aturan.
Apabila para pengusaha tidak dengan serius menangani krisis Covid-19, maka akan menjadi semakin parah untuk perekonomian di Jakarta. Dan untuk langkah yang paling tepat saat ini adalah menyelesaikan kesahatan lebih dahulu baru ekonomi akan berjalan engan lancar, ucap Afifuddin.
Harapan Pengusaha Untuk PSBB Kali Ini Adalah Yang Terakhir
Di tempat yang sama Sekretaris BPD HIPMI Jaya, Arie menyatakan pentingnya penegakan hukum kepada para pelaku yang melanggar saat PSBB.
PSBB Menjadi Masalah Sulit Untuk Pengusaha Muda, Namun Harus di Jalankan Dengan Baik
Karena dirinya mengatakan bahwa masa PSBB sebelumnya banyak
sekali masyarakat yang melanggar PSBB, dirinya melihat pemprov dki dan aparat
tidak melakukan penerapan sanksi kepada warganya, sehingga dengan harapan lebih
tegasnya pemprov dki maka di harapkan PSBB bisa segera berakhir.
Dirinya juga meminta untuk sanksi di berlakukan secara
langsung kepada pelaku yang melanggar sehingga menimbulka efek jera.
Dan Arief juga meminta untuk PSBB kali ini adalah yang
terkahir, karena ketika PSBB masih di jalankan di Jakarta, maka akan membuat
ekonomi menjadi lebih susah, dan menimbulkan kontraksi ekonomi yang pastinya
berdampak pada langsung ekonomi nasional di kuartal berikutnya.