Kasus Pembunuhan Yang Terjadi di Mojokerto Oleh Pengidap Gangguan Jiwa
Share0
Kasus Pembunuhan Yang Terjadi di Mojokerto Oleh Pengidap Gangguan Jiwa
Kasus Pembunuhan Yang Terjadi di Mojokerto Oleh Pengidap Gangguan Jiwa. Seorang pria yang mengidap gangguan jiwa yang bernama Hari Mulyono (50) membacok seorang pengusaha Rongsokkan yang juga menjadi tetangganya di Dusun Sidoduwe, Desa Sidorejo, Mojokerto.
Hari yang memang di kenal oleh warga sekitar karena dirinya
suka memukuli saudaranya serta warga sekitar yang ada di dekat dengan tempat
tinggalnya, namun nahas bagi Sutirman yang merupakan pengusaha rongsokan harus
tewas terkan bacokkan oleh Hari.
Sutirman yang tewas setelah mengalami luka bacok di bagian
leher dada serta punggung. Pelaku dan korban merupakan warga yang tinggal di RT
dan RW yang sama di dusun Sidoduwe.
Ketua RT 1 menjelaskan bahwa Hari juga pernah bekerja untuk sutirman, dan Hari sendiri di nyatakan mengalami gangguan jiwa karena dirinya pernah masuk rumah sakit jiwa di Surabaya sebanyak 3 kali.
Pembunuhan Bos Rongsokan Oleh Seorang Pengidap Gangguan Jiwa
Menurut tetangga dekat Hari, pelaku mengalami gangguan jiwa
sudah sekitar sepuluh tahun yang lalu. Gejalanya di mulai ketika Hari mempunyai
dua anak, tetapi menurut Kasmun tetangga dekat hari, dirinya tidak mengetahui
dengan persis sejak kapan Hari mengalami gangguan jiwanya.
Tetangga lainnya yaitu Ngateno menyatakan bahwa Hari memang sudah sering melakukan aksi kekerasan dan selalu menyerang orang orang yang pernah membuatnya sakit hati. Tidak hanya itu jika Hari sudah mengancam maka korbannya pasti akan terkena pukulan atau tindak kekerasan dari pelaku.
Diduga Alami Gangguan Jiwa Seorang Pria Membunuh Seorang Pemilik Usaha Rongsokan
Sutirman yang menjadi korban pembacokkan hari di lakukan
pada pukul 6 sore, pada saat itu korban sedang mengendarai motornya dan ingin
melakukan isi bensin eceran. Dan tiba tiba dari belakang Hari langsung
melakukan aksinya hingga korban menderita luka bacok di bagian leher dada serta
punggung, dan akhirnya korban di nyatakan tewas setelah di rawat di rumah
sakit.
Menurut Putri korban, pelaku pernah bekerja di tempat
ayahnya, namun karena kinerjanya buruk. Pelaku akhirnya di pecat oleh korban,
dan pada suata hari korban pernah mencoba melamar namun tetap di tolak, dan mungkin
membuat korban sakit hati dan mengincar ayahnya, ucap sang putri.
Saat ini pelaku sudah di tangkap oleh pihak
berwajib dan menurut Kapolsek Jetis Suharyono, bahwa saat ini pelaku akan di
periksa Kembali oleh ahli kejiwaan, untuk memastikan pelaku masih menderita
gangguan jiawa atau sudah normal.