Palapa Ring Diharapkan Dapat Memutuskan Ketimpangan

Teknologi

Palapa Ring Diharapkan Dapat Memutuskan Ketimpangan


Palapa Ring Yang Diresmikan Oleh Presiden Jokowi Diharapkan Dapat Memutuskan Ketimpangan

Tol langit atau yang juga dikenal dengan nama Palapa Ring telah diresmikan pada 14 Oktober silam oleh Presiden Jokowi, diharapkan akan dapat memutuskan ketimpangan layanan digital pada daerah pelosok di Indonesia.

Jokowi mengharapkan jika Palapa Ring yang juga adalah jaringan tulang punggung pada serat optik nasional ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Lebih Dari 50% Penduduk Indonesia Telah Menggunakan Internet

Presiden Jokowi pada saat peresmian dari Palapa Ring
menyampaikan “Yang paling berat serta memang agak mundur ya daerah timur.
Medannya sangat berat dan tidak orang Papua menggunakan fiber optic. Banyak
yang masih menggunakan antena besar”.

“Karena hal tersebut, pemerintah  saat ini berkomitmen untuk dapat menuntaskan
Palapa Ring menjadi tol langit. Palapa Ring ditujukan tidak hanya agar ada
kemajuan pada sektor ekonomi, akan tetapi juga sosial budaya, poitik, serta
pemerintahan yang akan menyambungkan negara Indonesia”, katanya.

Dari data survei APJII pada tahun 2019 telah didapatkan dari total penduduk Indonesia dengan jumlah 264.16 juta jiwa, yang menggunakan internet adalah 171.17 juta orang. Dari jumlah tersebut didapatkan masyarakat Indonesia yang mendapatkan koneksi 4G baru 73.77% dari 83.218 kelurahan saja. Dan Indonesia pada bagian Timur adalah salah satunya yang belum dapat layanan 4G tersebut.

Palapa Ring Akan Memberikan Layanan Internet Pada Daerah 3T
Serta Perbatasan

Dirut dari BAKTI, Anang Latif telah menyatakan jika program
Palapa Ring ini akan menjawab persoalan atas konektivitas di daerah Timur. Hal
ini dikarenakan memang Palapa Ring sendiri memiliki tujuan untuk menyambungkan
signal internet dari langit karena menghubungkan antar daratan yang melalui
lautan.

Anang juga menyatakan jika penggunaan internet juga bisa
mencapai pelosok Indonesia termasuk pada daerah tertinggal, terdepan serta
terluar dan pada daerah perbatasan. Konsekuensi atas pupusnya ketimpangan yang
terjadi para era digital akan terjadi karena adanya perubahan dari gaya hidup
yang bergantung dengan internet.

Jadi, dalam ketersediaan signal, Anang menyatakan jika
pemerintah telah hadir untuk menciptakan pemerataan di seluruh Bumi Pertiwi.


Related posts

Ponsel Pertama Yang Menggunakan Snapdragon 865

Rizki Amrulah

Huawei Klaim HongMeng lebih Cepat 60% dari iOS dan Android

Rizki Amrulah

Aplikasi Palsu Samsung Telah Diunduh 10 Juta Pengguna

Rizki Amrulah

PLN Akan Membangun Fasilitas Fast Charging

Rizki Amrulah

Mobil Terbang Jepang Sukses Test Drive

Melda Ridayana

Apple kehilangan lebih banyak pasaran ponsel

Rizki Amrulah

Leave a Comment