Pemerintah telah menetapkan harga batu bara negara Indonesia atau yang dikenal dengan singkatan HBA untuk bulan Agustus pada harga berkisar 72.67 juta USD per tonnya, meningkat sedikit dari 71.92 juta USD per ton dari bulan yang sebelumnya.

Peningkatan Harga Batu Bara Menurut Ahlinya

Agung Pribadi selaku juru bicara Sumber Daya Energi dan Minera mengatakan jika sedikit kenaikan telah diharapkan pada harga batu bara pada pasar dunia pada bulan Agustus. “Harga batu bara pada pasaran saat ini masih sama dengan bulan yang sebelumnya, belum ada perubahan sama sekali”, menurut pendapatnya.

Berbeda pendapat, juru bicara Asosiasi Pertambangan Batu Bara negara Indonesia, Hendra Sinadia menyatakan bahwa kenaikan Harga Batu Bara Acuan pada bulan Agustus ini dikarenakan adanya peningkatan kebutuhan batu bara dari Tiongkok atas batu bara yang tinggi kalori dan rendah kalori dari tanah air kita Indonesia. “Tiongkok saat ini sedang membutuhkan sebuah tambahan supply pemasukan batu bara dari Indonesia untuk menutupi kekurangan supply batu bara dari negara asal Australia”, sebutnya.

Agung melanjutkan pendapatnya lebih jelas lagi jika Harga Batu Bara Acuan ini berdasarkan pada sejumah indeks harga batubara di pasar Internasional, seperti Indonesia Coal Index, Newcastle Export Index, Global Coal, dan Platts59.

Indonesia Menjadi Exportir Batu Bara Terbesar Bagi Tiongkok

Harga dari batu bara sempat menurun sejak Oktober tahun yang lalu, ketika harga batu bara berada pada kisaran harga 100.89 juta USD per ton. Jatuhnya harga dari batu bara dikarenakan kebijakan Tiongkok untuk memangkas import batu bara dan Rusia meningkatkan export batu bara ke pasar sektor Asia. Export batu bara dari Indonesia yang dibutuhkan oleh Tiongkok berkisar antara 110 hingga 120 juta ton pertahunnya, menyumbang 25% dari total export membuat Tiongkok sebagai importir batu bara terbesar Indonesia.