Presiden Joko Widodo pada hari Kamis lalu mengunggah sebuah postingan di Twitter mengatakan jika dirinya akan memindahkan Ibukota jauh dari keramaian dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan, dan membuat Ibukota baru seperti di Negeria dimana Abuja telah dibangun sejak 1976 diputuskan untuk dibangun oleh Kepala Negara terdahulunya, Muratala Ramat Mohammed. Perpindahannya ke Abuja terjadi pada tahun 1991 dan sekarang adalah salah satu kota yang memiliki pertumbuhan tercepat di Afrika.

Pertimbangan Pemerintah Indonesia Untuk Memindahkan Pusat Pemerintahan

Alasan utama dari perpindahan tersebut adalah karena terjadi kemacetan di Lagos dan sebagai Ibukota mereka membutuhkan sebuah lokasi yang bisa berpusat pada pemerintahan. Hal tersebut juga menjadi sebuah perhatian bagi Presiden Jokowi yang memiliki pertimbangan yang sama untuk memusatkan Pemerintahan.

Alasan Utama Pemidahan Ibukota

Pusat dari Ibukota Indonesia pada saat ini seperti yang kita ketahui sendiri adalah Jakarta yang menjadi rumah bagi 10 juta jiwa, akan tetapi sekitar 3 juta jiwa telah hidup disekitar kota dan hal tersebut dinilai akan menambah kemacetan yang parah pada daerah tersebut. Jakarta sendiri juga rentan terhadap polusi udara, banjir, serta penurunan tanah yang terjadi setiap tahunnya. Memindahkan Ibukota Indonesia sendiri bisa menghabiskan waktu sekitar 10 tahun dan dapat menghabiskan biaya sekitar 20 milyar USD hingga 30 milyar USD menurut pihak Pemerintahan.