Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo mengatakan dia telah menandatangani peraturan presiden (Perpres) yang telah lama ditunggu tentang kendaraan listrik, tiga minggu setelah menterinya mengungkapkan rencana tersebut.

Berbicara kepada wartawan pada hari Kamis, Jokowi menyatakan dia telah menandatangani peraturan pada Senin pagi. Bulan lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Presiden akan menandatangani peraturan sebelum 21 Juli.

“Kami tahu bahwa 60 persen kunci mobil listrik adalah baterai dan kami memiliki komponen untuk membuatnya [seperti] kobalt dan mangan di negara kami,” kata Jokowi seperti dikutip dalam pernyataan pers.”Jadi, negara ini adalah tempat yang strategis [untuk bisnis] untuk mulai merancang industri mobil listrik yang terjangkau dan kompetitif.”

Presiden Joko Widodo Mendatangi Peraturan Presiden

Jokowi melanjutkan dengan mengatakan bahwa sebagian besar mobil listrik yang tersedia di pasar saat ini adalah sekitar 40 persen lebih mahal daripada mobil berbahan bakar fosil.

Oleh karena itu, ia berharap sumber daya material di mana-mana di Indonesia yang dibutuhkan untuk membuat baterai akan membantu menekan harga, sehingga menciptakan permintaan yang lebih besar untuk EV.

Presiden Joko Widodo Menambahkan Kendaraan Berbahan Listrik

“Di Jakarta, saya pikir kita bisa mulai dengan bus dan transportasi umum serta taksi,” tambahanya.

Menurut rancangan yang dipresentasikan oleh Sri Mulyani baru-baru ini, Perpres akan menetapkan insentif fiskal, seperti insentif tarif impor untuk EV berbasis baterai dan teknologi dan bahan pendukungnya, serta pengurangan pajak pertambahan nilai dan insentif pajak untuk barang-barang impor yang berkaitan dengan investasi di industri EV.