Harimau Sumatera bisa diselamatkan melalui pendekatan budaya
Share0
Jenis harimau yang berasal dari Indonesia yaitu spesies harimau menjadi spesies harimau terakhir di indonesia
perkiraan 600 harimau Sumatra bisa diselamatkan berkat menggunakan pendekatan budaya.
UNDP Sumatra Management Unit – Juru bicara Proyek Harimau Hizbullah Arief menginformasikan pada hari Selasa bahwa cerita rakyat setempat membuktikan bahwa nenek moyang kita hidup damai dengan hewan liar, termasuk harimau Sumatra.
Hizbullah mengatakan bahwa berdasarkan buku konservasi harimau Sumatra, nenek moyang kita tidak punya pilihan selain beradaptasi dengan lingkungan, menghasilkan solusi hidup berdampingan dengan hewan liar.
Dia menjelaskan bahwa di sebagian besar budaya di Sumatera, harimau dipandang sebagai predator teratas dalam rantai makanan.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar masyarakat dan pemangku kepentingan secara komprehensif melihat hubungan antara budaya dan upaya untuk meningkatkan populasi harimau Sumatra.
Hizbullah berbagi contoh mitos manusia harimau di Kerinci, Jambi, dan sebuah tradisi yang disebut Nganggah Harimau, di mana roh harimau dapat dipanggil.
Dia menambahkan bahwa masyarakat setempat menghormati binatang liar dengan memberi julukan harimau, seperti silek harimau, datuk dan ompunk.
Dengan mengingat hal itu, Hizbullah mengatakan jika budaya itu dilestarikan, itu bisa membantu menyelesaikan masalah populasi harimau Sumatra yang semakin menipis.
Harimau Sumatra adalah satu-satunya spesies harimau yang masih hidup di Indonesia.
Manajer proyek nasional Proyek Harimau Sumatera, Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan, spesies yang terancam punah saat ini hidup di 23 kawasan hutan, termasuk kawasan konservasi dan non-konservasi.
Sementara itu, direktur jendral Kementerian Lingkungan Hidup dan Konservasi Sumberdaya Alam dan Konservasi ekosistem (KSDAE), Wiratno, mengatakan setidaknya 3.000 perangkap dipasang oleh para pemburu liar yang mengancam hewan-hewan liar, termasuk Sumatra.