Cerita.co.id, BEIJING – Gelombang kekecewaan menghantam para calon pemilik mobil listrik Xiaomi SU7 di China. Para pelanggan mengeluhkan taktik bisnis terbaru Xiaomi yang dinilai kontroversial, yakni permintaan pelunasan pembayaran jauh sebelum tanggal pengiriman yang dijanjikan.
Beberapa pelanggan yang telah membayar uang muka, mengungkapkan di media sosial bahwa mereka dipaksa untuk melunasi sisa pembayaran dalam waktu 30 hari. Padahal, jadwal pengiriman mobil mereka masih beberapa minggu atau bahkan bulan lagi.
Tindakan ini dianggap janggal, mengingat pernyataan resmi Xiaomi sebelumnya yang menjamin pelanggan dapat melunasi pembayaran setelah memeriksa kendaraan mereka secara langsung.

Related Post
Menurut laporan dari Sina Tech dan Auto Sohu, perwakilan penjualan Xiaomi mengancam pelanggan yang enggan melunasi pembayaran dengan "penangguhan" produksi kendaraan dan pembatalan jadwal pengiriman semula.
Ironisnya, beberapa pelanggan mengklaim bahwa kendaraan mereka masih membutuhkan waktu 22 hingga 25 minggu untuk diselesaikan. Namun, mereka tetap menerima pemberitahuan pembayaran dengan ancaman pembatalan pesanan dan hilangnya uang muka sebesar 5.000 yuan (sekitar Rp11 juta) jika gagal melunasi.
Hingga berita ini diturunkan, Xiaomi menolak memberikan komentar terkait kontroversi yang berkembang ini. Para calon pembeli pun bertanya-tanya, apakah ini strategi bisnis baru atau sekadar taktik untuk meningkatkan arus kas perusahaan?








Tinggalkan komentar