Cerita.co.id – Rencana penerapan tol nir sentuh atau MLFF (Multi Lane Free Flow) di Indonesia ternyata tak berjalan mulus. Kementerian PUPR kini tengah melakukan pembahasan ulang kontrak investasi dengan PT RITS (Roatex Indonesia Tollroad System).
Baca Juga
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Triono Junoasmono, menyatakan bahwa pihaknya ingin melakukan penyesuaian kontrak, khususnya terkait masa transisi sebelum sistem pembayaran baru ini diterapkan secara penuh.
"Kita mau negosiasi ulang nilai kontraknya lagi. Harapan kita sekarang, perbaikan dulu apa yang tertuang dalam kontrak nanti, mudah-mudahan tahun depan bisa kita laksanakan," ujar Triono saat ditemui di Kompleks DPR RI.
Kementerian PUPR merekomendasikan masa transisi dengan mencoba teknologi MLFF di satu lajur terlebih dahulu untuk beberapa ruas jalan tol. Masa transisi ini ternyata masuk dalam biaya investasi yang dikeluarkan PT RITS Indonesia, yang mencapai Rp4,5 triliun.
"Nanti ada konsep transisi atau bertahap sebelum ke full MLFF, dalam kontrak yang mau disesuaikan," tambah Triono.
Pembahasan ulang kontrak ini menunjukkan adanya pertimbangan matang dari Kementerian PUPR untuk memastikan kelancaran dan efektivitas penerapan sistem tol nir sentuh di Indonesia.
Tinggalkan komentar