Jalan Tol: Kunci Sukses Jokowi Tingkatkan Daya Saing Indonesia?

Cerita.co.id – Sepanjang satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol, menjadi fokus utama. Hasilnya? Daya saing Indonesia meningkat, biaya logistik merosot, dan distribusi barang menjadi lebih lancar.

Collab Media Network banner content

Sepanjang 10 tahun, Jokowi berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5% dan menggandakan nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia pun naik kelas menjadi negara menengah-atas dan masuk dalam 20 negara dengan perekonomian terbesar dunia.

Jalan Tol: Kunci Sukses Jokowi Tingkatkan Daya Saing Indonesia?
Sumber Istimewa :

Meskipun sempat terguncang akibat pandemi Covid-19, Jokowi berhasil menjaga agar negara ini tidak terperosok terlalu dalam.

"Beton tidak bisa dimakan," kata sebagian orang. Benar, beton tidak bisa dimakan. Tapi beton bisa mendatangkan kemakmuran bagi siapa saja yang mau berusaha.

Pembangunan infrastruktur yang merata menjadi kunci utama dalam mengatasi ketimpangan di berbagai daerah. Dulu, pusat perekonomian hanya ada di kota besar, biaya logistik mahal dan memakan waktu, kriminalitas pun muncul karena kesempatan berusaha sangat terbatas.

"Jadi, pembangunan itu berentetan ke mana-mana, tidak hanya berfungsi untuk satu, tetapi akan berentetan ke mana-mana," kata Presiden Jokowi.

Dengan infrastruktur yang memadai, konektivitas terbuka, peluang ekonomi baru bermunculan, lapangan pekerjaan meningkat, waktu dan biaya logistik bisa ditekan.

Efeknya, bukan hanya daya saing daerah yang meningkat dan berhasil mengundang investor di wilayah, tapi juga meningkatkan aspek sosial dan pembangunan manusia seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas publik lainnya berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Sekjen Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma mengungkapkan, biaya pengiriman logistik di Indonesia saat ini sudah semakin murah, bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN. Hal ini tidak terlepas dari masifnya pembangunan infrastruktur selama pemerintahan Jokowi.

"Pastilah (murah), ya karena infrastruktur itu bagian penting dari proses kelancaran arus barang yang cepat, tepat, dan aman. Idealnya idealnya itu membawa manfaat buat kita semua," kata Sekjen Asperindo Trian Yuserma.

Data waktu tempuh dan kemantapan jalan dari 2015 hingga 2023 berdasarkan data Kementerian PUPR menunjukkan hasil positif pembangunan infrastruktur:

  • Waktu tempuh 2,7 jam per 100 km dan kemantapan jalan 89,36% pada 2015
  • Waktu tempuh 2,64 jam per 100 km dan kemantapan jalan 89,38% pada 2016
  • Waktu tempuh 2,56 jam per 100 km dan kemantapan jalan 90,35% pada 2017
  • Waktu tempuh 2,4 jam per 100 km dan kemantapan jalan 91,9% pada 2018
  • Waktu tempuh 2,3 jam per 100 km dan kemantapan jalan 92,61% pada 2019
  • Waktu tempuh 2,16 jam per 100 km dan kemantapan jalan 91,3% pada 2020
  • Waktu tempuh 2,22 jam per 100 km dan kemantapan jalan 91,81% pada 2021
  • Waktu tempuh 2,2 jam per 100 km dan kemantapan jalan 92,2% pada 2022
  • Waktu tempuh 2,16 jam per 100 km dan kemantapan jalan 94,18% pada 2023

Apakah jalan tol menjadi kunci sukses Jokowi dalam meningkatkan daya saing Indonesia? Waktu akan menjawabnya.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar