Cerita.co.id – Platform bursa kripto Indodax masih dalam status pemeliharaan sistem hingga pagi ini, Kamis (12/9) pukul 07.40 WIB. Hal ini terjadi setelah platform tersebut diduga diretas dan kehilangan dana senilai Rp221 miliar.
Baca Juga
Baik situs web maupun aplikasi Indodax belum dapat diakses oleh pengguna, menyebabkan layanan platform tersebut telah offline selama hampir 24 jam. Proses pemeliharaan ini dimulai sejak Rabu (11/9/2024) pukul 08.37 WIB, yang menandakan adanya masalah serius yang memaksa platform kripto terbesar di Indonesia ini untuk menghentikan sementara seluruh layanannya.
Cyvers, sebuah perusahaan keamanan siber yang berfokus pada ekosistem Web3, melaporkan bahwa Indodax diduga mengalami peretasan. Transaksi mencurigakan dengan nilai sekitar 14,4 juta dolar AS (setara Rp 221 miliar) terpantau dilakukan secara bertahap, mengindikasikan aktivitas ilegal di platform tersebut.
William Sutanto, Chief Technology Officer (CTO) Indodax, membenarkan bahwa insiden keamanan memang terjadi. Saat ini, investigasi mendalam sedang dilakukan untuk mengidentifikasi celah yang dimanfaatkan oleh peretas. Meski begitu, William memastikan bahwa saldo pengguna, baik yang disimpan dalam bentuk aset kripto maupun rupiah, masih dalam kondisi aman.
“Untuk sementara semua fitur Indodax dihentikan, kami mohon maaf atas kejadian ini,” tulis William melalui akun resmi media sosial X (sebelumnya Twitter).
Hingga saat ini belum ada informasi resmi mengenai kapan proses pemeliharaan sistem akan selesai dan layanan Indodax kembali beroperasi seperti biasa. Bagi pengguna yang khawatir, Indodax meyakinkan bahwa mereka bekerja keras untuk mengatasi masalah ini dan menjaga keamanan seluruh aset pengguna selama platform dalam perbaikan.
Tinggalkan komentar