Cerita.co.id, Jakarta – Pemerintah tengah menimbang kemungkinan memberikan stimulus berupa diskon tarif listrik hingga 50 persen menjelang akhir tahun 2025. Namun, keputusan ini masih dalam tahap evaluasi mendalam terkait efektivitasnya.
Analis Kebijakan Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kementerian Keuangan, Riznaldi Akbar, mengungkapkan bahwa diskon tarif listrik pada kuartal I 2025 telah berjalan, namun belum ada kepastian untuk kuartal berikutnya. "Diskon listrik itu besar, paket stimulusnya itu besar, jadi kami masih memantau efektivitasnya," ujarnya di sela-sela International Battery Summit, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Saat ini, pemerintah fokus pada proses pembayaran kompensasi diskon tarif listrik kuartal I kepada PLN. Proses ini menjadi dasar evaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya. Meskipun belum ada keputusan final, Riznaldi tidak menutup kemungkinan adanya diskon tarif listrik sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. "Itu masih dalam proses pembahasan. Setiap Rupiah yang kami keluarkan harus efektif," tegasnya.

Related Post
Di sisi lain, pemerintah tampaknya lebih condong untuk melanjutkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) pada kuartal III dan IV tahun 2025. Riznaldi menjelaskan bahwa penyaluran BSU pada kuartal II berjalan efektif, sehingga kemungkinan besar akan dilanjutkan. "BSU kelihatannya lanjut karena kita lihat efektif pelaksanaannya. Itu akan lanjut di triwulan III dan triwulan IV," pungkasnya. Keputusan final mengenai diskon listrik akan sangat bergantung pada hasil evaluasi yang sedang berjalan.









Tinggalkan komentar