BUMN di Malaysia, China, Singapura: Mana yang Lebih Baik?

BUMN di Malaysia, China, Singapura: Mana yang Lebih Baik?

Cerita.co.id – Rencana pembentukan Superholding untuk mengelola BUMN di Indonesia menjadi sorotan. Namun, bagaimana sebenarnya pengelolaan BUMN di negara lain? Pengamat BUMN Toto Pranoto mengungkapkan bahwa pengelolaan BUMN di berbagai negara memiliki karakteristik berbeda.

Collab Media Network banner content

Di negara maju, kontribusi BUMN relatif kecil dibandingkan sektor swasta. Oleh karena itu, pengelolaan perusahaan negara cenderung lebih sederhana. Sementara di negara berkembang, pengelolaan BUMN lebih bervariasi. Di Indonesia, Thailand, dan Vietnam, BUMN berada di bawah Kementerian BUMN atau Kementerian Keuangan.

BUMN di Malaysia, China, Singapura: Mana yang Lebih Baik?
Gambar Istimewa : imgapps.okezone.com

Namun, ada juga model di mana pengelolaan BUMN sepenuhnya berada di bawah kendali korporasi milik negara, seperti Khazanah di Malaysia. Di China, pengelolaan BUMN berada di bawah Badan yang disebut State Asset Supervision & Administration Commission (SASAC), yang menggabungkan pengelolaan aset negara oleh profesional dan birokrasi PKC.

Toto Pranoto menjelaskan bahwa variasi bentuk kelembagaan pengelola BUMN dipengaruhi oleh beberapa faktor. Model di bawah birokrasi pemerintah biasanya didasarkan pada kenyataan bahwa perusahaan negara tidak hanya menjalankan aktivitas komersial, tetapi juga menjalankan kegiatan public service obligation (PSO). Koordinasi di bawah Kementerian dianggap lebih mudah dalam hal ini.

Model pengelolaan BUMN secara korporasi dengan Holding Company seperti Khzanah Malaysia atau Temasek Singapura didasarkan pada filosofi bahwa bentuk kelembagaan korporasi memiliki agility dan kecepatan pengambilan keputusan yang lebih baik. Hal ini diharapkan berdampak positif pada kinerja perusahaan negara.

Model pengelolaan BUMN di China unik. SASAC menetapkan kebijakan yang menggabungkan pengelolaan BUMN secara profesional dan pengawasan melekat oleh birokrasi PKC. Model ini dianggap progresif karena banyak BUMN di China yang muncul sebagai korporasi global yang mendominasi Fortune 100, seperti ICBC, State Grid, Sinopec, dan beberapa perusahaan lainnya.

Dengan berbagai model pengelolaan BUMN di negara lain, menarik untuk melihat bagaimana Indonesia akan mengelola BUMN di masa depan. Apakah akan mengadopsi model tertentu atau menciptakan model baru yang lebih efektif?

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar