Cerita.co.id – Wayan Suryawan, warga Denpasar, melihat peluang emas di tengah pesatnya pariwisata Bali. Bukan di sektor wisata, melainkan budidaya kodok! Sejak 2021, Wayan tekun membesarkan kodok hasil persilangan bull frog dan kodok lembu.
Baca Juga
Uniknya, Wayan hanya memanfaatkan lahan minimalis seluas 100 meter persegi di kawasan jalan Tunjung Sari, Banjar Tegeh Sari. Tantangan terbesarnya adalah tahap pemijahan. Dari 10 ribu telur yang dihasilkan kodok betina, hanya 5-6 ribu yang berhasil menjadi kecebong.
Butuh waktu empat hingga lima bulan untuk membesarkan kodok dari telur hingga mencapai ukuran maksimal 500 gram per ekor. Kini, Wayan mampu memasok 200 kilogram kodok ke restoran di Bali. Harga jualnya? Rp75 ribu hingga Rp85 ribu per kilogram, tergantung ukuran.
Hasilnya? Omzet fantastis hingga Rp15 juta per bulan! Wayan membuktikan, lahan sempit pun bisa menghasilkan cuan besar.
Tinggalkan komentar