Cerita.co.id – Siapa yang tak kenal Sritex? Perusahaan tekstil yang pernah berjaya dan punya ambisi jadi produsen tekstil global terbesar. Tapi, kini nasibnya mengenaskan, terlilit utang hingga akhirnya bangkrut. Apa yang sebenarnya terjadi?
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan September 2023, Sritex punya utang fantastis mencapai Rp24,3 triliun! Utang ini terdiri dari utang jangka pendek dan jangka panjang. Yang lebih mengejutkan, pendapatan Sritex tak mampu menutupi utang. Total aset perusahaan hanya sekitar Rp10,33 triliun. Artinya, utang Sritex melebihi asetnya!
Lantas, apa yang membuat Sritex terpuruk hingga bangkrut? Berikut 3 faktor yang diduga menjadi penyebabnya:
-
Utang Menumpuk: Utang Sritex ternyata sudah ada sejak sebelum pandemi COVID-19. Utang ini berasal dari berbagai sumber, seperti obligasi, pinjaman bank, sewa pabrik, utang dagang, dan utang pajak.
-
Pandemi COVID-19: Pandemi COVID-19 memukul keras sektor tekstil, termasuk Sritex. Penurunan permintaan dan gangguan rantai pasokan membuat bisnis Sritex terpuruk.
-
Manajemen Keuangan: Beberapa sumber menyebutkan bahwa Sritex mengalami masalah dalam manajemen keuangannya. Pengelolaan utang yang tidak optimal dan investasi yang kurang tepat diduga menjadi faktor penyebab.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa bisnis, terutama di sektor tekstil, sangat rentan terhadap berbagai faktor, mulai dari fluktuasi ekonomi hingga pandemi. Semoga kisah Sritex bisa menjadi pembelajaran bagi para pelaku bisnis untuk selalu berhati-hati dalam mengelola keuangan dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan.
Tinggalkan komentar